TEKNOLOGI PENJAGA PRODUKTIVITAS PERTANIAN

Dalam Islam, pertanian  mendapat perhatian yang sangat serius.  Mengingat dari sektor pertanian inilah bisa dihasilkan bahan-bahan pangan dan sandang yang menjadi peran negara dalam penyediaannya.  Dengan pertanian yang mandiri dan kuat, bahan pangan dan sandang tersebut bisa terjamin ketersediaannya sehingga menghindarkan masyarakat dari potensi kelaparan dan ‘ketelanjangan’.  Di samping itu, dengan ketahanan dan kedaulatan pangan, kaum muslimin juga menjadi tidak khawatir terhadap ancaman embargo mengingat Khilafah pada masa itu gencar melakukan futuhat yang hingga abad ke 8 saja kekuasaannya sudah mencakup Asia, Afrika, dan Eropa.

Dengan spirit yang tepat, khazanah ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat, termasuk di bidang pertanian.  Tercatat dalam sejarah, pada era Islam terjadi revolusi pertanian.

Ahmad Y al Hassan dan Donald R Hill dalam bukunya Islamic Technology : An Illustrated History memaparkan, “Salah satu aspek penting dari revolusi ini adalah pengenalan dan penyebaran berbagai jenis tanaman baru di dunia Islam.” 

Selain aspek pengairan, pengolahan lahan juga sangat penting.  Lahan yang keras tidak terlalu bagus untuk tanaman.  Karena itu, perlu digemburkan untuk memudahkan pertumbuhan akar tanaman.  Al Maqrizi menyebutkan, dulu petani di Mesir sebelum menanam tebu, terlebih dahulu mengolah lahannya sebanyak enam sampai sepuluh kali. 

Lanjutkan membaca “TEKNOLOGI PENJAGA PRODUKTIVITAS PERTANIAN”